Jumat, 11 Mei 2012

N A R K O B A


N A R K O B A
Gembus dan Gombloh sedang berbincang-bincang mengenai kasus narkoba yang sedang marak, di Negara yang tercinta ini. “Gimana Mbus, negeri kita akan dibawa kearah mana ?”Kata Gombloh mengawali ceritanya yang didengarkan oleh Gembus dan Fitrianto. Jawab Gembus: ” Lha maunya lu mau dibawa kemana tho Mbloh ?”. Sahut Gombloh lagi :” Lha ya jangan gitu tho Mbus, gue sih bicara sungguhan, aku kuwatir kalau-kalau generasi yang akan datang bisa rusak hancur berantakan karena kecanduan narkotik dan obat-obatan terlarang atau “narkoba”. Siapa yang akan menjadi pewairs Negara kita yang dulu dikenal Negara yang kaya raya “gemah ripah loh jinawi, tata-tentrem kerta raharja” Coba bayangkan saja candu semacam psycho tropika yang seharusnya hanya untuk orang sakit untuk meredam rasa sakit maupun rasa ketakutan atau kalut, eee malah digemari, dijadikan idola yang menyesatkan dan merusak segala-galanya, ya sarafnya ya psikologisnya ya perasaan sosialnya,

R U Q Y A H


R U Q Y A H
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” Salam Bung Gombloh yang baru datang, kepada kedua sahabatnya Bung Gembus dan Mas Fit, yang sedang duduk-duduk di Balai Rt., kemudian kedua sohib menjawab serentak :” Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabaraka-tuh.” “Begini Mas Fit dan Gembus, tadi malam saya kedatangan Bung Rubes, dia mengeluhkan katanya bahwa sudah beberapa hari ini sulit tidur, kalau bisa tidur, mimpinya dikejar-kejar orang mau dianiaya, tidurnya sering menginggau atau rep-repen. Telinganya sering berdengung dan sering terdengar suara aneh-aneh, sering gugup, suka melamun, kadang-kadang kalau sendirian merasa takut karena perasaannya ada yang mengikutinya terus, kadang-kala tiba-tiba muncul kesedihan tanpa sebab, kadang ingin marah juga tanpa sebab. Apa sebabnya ya Mas Fit, dia dulu periang, sekarang mudah tersinggung,

D U N I A M A Y A


D U N I A  M A Y A
Bung Gembus dan Bung Gombloh meminta kepada sahabatnya Fit, agar mau menjelaskan istilah yang baru mereka dengar yaitu “DUNIA MAYA “di internet. Fitrianto-pun menjelaskan :”
Cyber disebut juga “Dunia Maya” atau dunia fantasi berkomunikasi lewat internet, atau dengan istilah “berselancar lewat internet”.. Internet adalah jaringan Internasional Net Work. Kita bisa mengadakan komunikasi lewat jaringan internet, disambungkan kemana-mana, sesuai dengan pelanggannya. Internet menawarkan segudang aktivitas yang bermacam-macam variasinya, pokoknya mengasyikkan banget, ada hiburan, pengetahuan lain-lain yang bisa bermanfaat bagi penggunanya. Bisa buka situs mengenai keagamaan, sehingga cakrawala keagamaannya meningkat. Ilmu pengeta-huan Geografi misalnya, tentang Socio-Geography, yaitu

WAHAI IBU PERTIWI


WAHAI IBU PERTIWI
“Assalamu’laikum warahmatullahi wabarakatuh.” Uluk salam Bung Gembus kepada Fitrianto dan Gombloh, di Balai Rt. Taman Indah Desa Waru Doyong. Keduanya menyahut seren-tak: ” Wa’alaikumussalam warah matullahi wabarakatuh”. Gembus-pun memulai bicara :” Begini Mas Fit dan Bung Gombloh, saya semalaman ngarang puisi, ya untuk ngisi waktu luang aja, karena agak sulit tidur, jadi saya coba orek-orekan diatas kertas sambil memikirkan betapa sedihnya Ibu Pertiwi melihat tanah tumpah darah kita carut-marut begini.” Rupa-rupanya Gombloh-pun tertarik juga omongan Gembus, maka dimintanya Gembus membacakannya, Gembus-pun melaksanakan puisi readingnya :”

ALIRAN ISLAM NYLENE’H


ALIRAN  ISLAM  NYLENEH
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” ucapan salam dari Gombloh kepada Fit dan Gembus berdua. “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.” Jawab berdua serentak. Kemudian Gomblohpun melanjutkan bicaranya :” Gini, lho Mas Fit dan Bung Gembus, aku heran akhir-akhir ini kok ada-ada saja aliran dalam Islam ini bermunculan di Jawa Timur, adanya Islam nyleneh di Surabaya, Probolinggo dan Malang!.
“Aliran pertama”: Ada orang yang mengaku Kyai di Pondok yang ia dirikan dengan nama “Pondok Pesantren Al Mardiyah” di Jl. Pateman Barat No.9. Surabaya, Sang Kyainya menganggap bahwa dia sebagai koordinator Nabi dan mengaku pernah berjumpa dengan Allah Swt., subhanallah, na’udzu billahi min dzalik. Mustahil sekali

K E A J A I B A N


K E A J A I B A N
Gembus dan Gombloh rupanya sedang berdiskusi tentang keajaiban bayi yang baru lahir sampai dengan pertumbuhan fisik dan psikisnya sehingga bisa berkomunikasi dengan orang tuanya, Fit-pun mendengarkannya dengan saksama, namun akhirnya Fitrianto dimintai juga agar mau menjelaskan tentang keajaiban itu agar lebih jelas lagi.
Fitrianto-pun menjelaskan kepada kedua sahabatnya :” Begini Bung berdua memang pertumbuhannya fisik dan psikis bayi yang baru lahir itu merupakan “keajaiban” yang mengagumkan sekali, merupakan keajaiban yang luar biasa yaitu karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, namun karena pertumbuhan psikis maupun fisik itu sudah biasa kita lihat sehari-hari, sehingga ya jadinya dianggap bukan lagi keajaiban. Seperti contohnya bumi berotasi atau berputar pada porosnya sehingga

REVITALISASI


REVITALISASI
“ Assalamu’laikum warahmatullahi .wabarakatuh..” begitu ucapan salam dari Pak Masran sebagai Ketua Rt. kepada Fit, Gembus dan Gombloh yang sedang duduk-duduk di Balai Rt. pada Minggu pagi itu. Bertiga serentak menyahutinya :” Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.” Gembuspun segera menyapanya :” Tumben Pak Rt., kok njanur gunung, kadingaren rawuh kesini.” “ Lha wong kepingin ikut obrol-obrolan jeee, apa mau kok tolak?” Sahut Pak Rt. “Ya nggak Pak Rt.!” Sahut Gembus dan Gombloh ikut pula menimpalinya.