ALIRAN ISLAM NYLENE’H
“Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.” ucapan salam dari Gombloh kepada Fit dan Gembus
berdua. “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.” Jawab berdua serentak.
Kemudian Gomblohpun melanjutkan bicaranya :” Gini, lho Mas Fit dan Bung Gembus,
aku heran akhir-akhir ini kok ada-ada saja aliran dalam Islam ini bermunculan
di Jawa Timur, adanya Islam nylene’h di Surabaya, Probolinggo dan Malang!.
“Aliran pertama”: Ada orang yang mengaku Kyai di Pondok yang ia
dirikan dengan nama “Pondok Pesantren Al
Mardiyah” di Jl. Pateman Barat No.9. Surabaya,
Sang Kyainya menganggap bahwa dia sebagai koordinator Nabi dan mengaku pernah
berjumpa dengan Allah Swt., subhanallah,
na’udzu billahi min dzalik. Mustahil sekali
, tak mungkin terjadi ada
manusia kok bisa melihat Tuhan. Rumahnya tingkat tiga, yang paling bawah untuk
garasi mobilnya Suzuki Jimny dan Carry. Lantai 2 untuk masjid, dan lantai 3
untuk menyimpan benda-benda pusaka, semacam keris, jenglot, ular yang
diawetkan, dan lain-lainnya. Ruang tamu pondok dipenuhi dengan replika
kupu-kupu besar berdiameter + 70 cm. Sedang di ruang tengah bagian
belakang ada sebuah kolam berukuran 1,5 X 2 meter. Menurut Maulaya yang mengaku
kyainya itu, kolamnya disebut “kolam
ridho dan pengampunan”, airnya bisa diminumkan kepada orang yang sakit,
tentunya biar sembuh. Setiap Jum’at Legi sekitar 100 orang jama’ah yang datang
dari luar kota
untuk siraman dikolam tersebut pada jam 24.00 s/d. jam 02.00
dinihari. Pria ini mengaku pernah bertemu Allah dan ditunjuk sebagai
koordinator nabi saat dia menggagalkan kiamat pada tanggal 9 bulan 9 tahun
1999.. Ia mengaku “sakti mandra guna datan
tedas tapak paluning pandai sisaning gurenda”, dengan isu kesaktian
demikian orang disekitar pondok itu tak ada yang berani ngaruh-aruhi, apalagi
melarangnya. Namun sepandai-pandai tupai melonpat, pada akhirnya tergelincir
juga, begini kisahnya : ada seorang ibu sudah punya anak satu ikut jadi
muridnya, maka ibu itupun dipersuntingnya menjadi istri keempatnya. Sang Guru
ngaji kepada anak tirinya itu galak, berani menganiaya dengan tangannya sendiri.
Ketika mantan suami aslinya yang ada di Kalimantan mendengarnya dan ia langsung
melaporkan kepada yang berwajib, mengambil paksa anaknya sendiri disertai
dengan Bapak Polisi, ternyata guru ngaji itu tak berkutik lagi, kesaktiannya
bo`ong-bo`ongan, akhirnya terbongkarlah kedoknya tentang akal-bulusnya,
sehingga pemerintah melarang ajaran Islam nylene’h itu, dan para
tetanggapun baru sadar bahwa isu-isu kesaktiannya hanya untuk menakut-nakuti
orang. Jebulane’ ajarannya hanya digunakan kepentingan pribadinya,
masya’ Allah. Kok tegel-tegele’, ngrusak nama baik Kyai! Nggak punya “hati nurani” ya’no!
“Aliran kedua”: di Probolinggo, ada pondok
menerbitkan sebuah buku “Menembus Gelap
Menuju Terang” sebagai pedoman ajarannya, makna Al Qur’an di diselewengkan,
Firman-Nya yang artinya :” Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan lebih utama
dari ibadah lain (QS.Al ‘Ankabut,29:45), ayat itu ditafsirkannya bahwa shalat itu hanya diperuntukkan
bagi orang-orang yang akhlaknya buruk, maka shalat bagi mereka hanyalah untuk
mencegah perbuatan keji dan mungkar, namun bagi orang-orang yang sudah
berkelakuan baik, termasuk Pak Kyainya itu ya tidak usah shalat, ajaran aliran
ini hanya diperuntukkan bagi dirinya, karena ia malas mengerjakan shalat.
“Aliran ketiga”: di pondok I’tikaf Malang, yang mengajarkan agar shalat
khusu’ itu harus dengan bahasa “ ibu” atau
bahasa aslinya, maka shalat yang benar menurut dia dengan menggunakan Bahasa
Indonesia. Atau didobel, ya Arabnya ya Indonesianya. Bagaimana Mbus pendapat
anda lha kok hanya mendengarkan saja dari tadi? Apa anda juga menyetujui ajaran
itu?
Gembus-pun angkat bicara :” Menurutku itu aliran yang sesat
dan menyesatkan, karena jelas-jelas dengan sengaja menyesatkan diri sendiri dan
membawa ummat untuk disesatkan.” Gombloh menimpalinya :” Mbus, kamu jangan
memvonis begitu saja bahwa aliran itu sesat dan menyesatkan, itu berarti kamu
melanggar hak azazi manusia atau HAM, itu kan haknya dia, ide-idenya dia sendiri, yang
salah ya yang jadi muridnya, mengapa dia mau menjadi pengikutnya?” Gembuspun
menjawabnya :” Begini Mbloh, kalau dia punya ide, kalau itu ide yang baik ya
diterima dan dihormati, kalau nggak baik ya kita tolak. Tanda-tandanya ide yang
baik itu ya yang menguntungkan diri sendiri dan menguntungkan orang lain, tidak
melanggar peraturan atau syariat agama dan peraturan pemerintah. Bukti
melanggar aturan agama, kenyataannya aliran itu dilarang oleh lembaga yang
berwenang ngurusi agama Islam yaitu M.U.I. Bukti melanggar peraturan pemeritah,
kenyataannya aliran itu dilarang oleh pemerintah, aliran itu merugikan dan
meresahkan kedamaian yang ada pada sekitar warganya. Kalau Bung Gombloh menyalahkan
murid-muridnya, mengapa ia mau mengikutinya, itu alasan yang nggak bener alias
nggak afdol. Karena dapat dipastikan bahwa Sang Guru pastilah meyakinkan dan
mengajak kepada calon muridnya. Kemudian logikanya lagi gue beri contoh,
seandainya ada orang yang jualan pil ekstasi yang terlarang, yang merusak
generasi yang akan datang, apakah ya hanya yang beli yang disalahkan ? Tentulah
sumber dari penyebabnya-lah yang diusut tuntas dan diadili dengan
seadil-adilnya, yang salah ya kedua-duanya, yang jualan dan pembelinya. Nah
untuk lebih jelasnya lagi kuharap Mas Fit menjelaskan dari sisi pandangan
agama” Pinta Gembus kepada shohibnya Fitrianto.
Fitrianto-pun menjelaskan :” Saya akan menjelaskan sesuai
dengan Al Qur’an dan hadits.
Pertama : Kalau ia mengaku bisa melihat Tuhan maka ia telah berbohong
atas nama Allah Swt., berdosalah ia bahkan menjurus kepada kekafiran. Manusia
bahkan Malaikat dan Jinpun tak dapat melihat Allah Swt. Malah dia mengaku
sebagai koordinator Nabi dan bisa menyelamatkan kiamat pada tanggal 9 bulan 9
tahun 1999, itu jelas bohong, kemungkinan yang membisikan kepadanya adalah
Iblis karena dia banyak menyimpan jimat-jimat yang oleh Rasulullah Saw.
dilarangnya. Yang tahu akan kiamat hanyalah Allah Swt. Seorang pembohong jelas
tidak mempunyai akhlakul karimah, dan tidak pantas untuk diikuti apa nasehatnya
atau ajarannya. Apa lagi ada kolam yang bisa digunakan untuk membersihkan
dosa-dosa dan mendapat ridho Allah Swt., itu hanyalah kebohongan besar belaka,
tak ada dalilnya, kecuali kalau kita berwudhu dengan air suci dan mensucikan,
lalu melaksanakan shalat dengan baik dan benar itu ada tuntunannya, sesuai
sabda Rasulullah Saw.
”Bila seorang
hamba berwudhu’ lalu berkumur-kumur, keluarlah dosa-dosa dari mulutnya ; jika
ia membersihkan hidung, dosa-dosa akan keluarlah dari hidungnya; begitu pula
bila ia membasuh muka, dosa-dosa akan keluar dari mukanya sampai-sampai dari bawah pinggir
kelopak matanya. Jika ia membasuh kedua
tangan, dosa-dosanya akan turut keluar sampai-sampai dari bawah kukunya,
demikian pula halnya bila ia menyapu kepala, dosa-dosanya akan keluar dari
kepala bahkan dari kedua telinganya. Begitu pula tatkala ia membasuh kedua
kaki, keluarlah pula dosa-dosa tersebut dari dalamnya, sampai dari bawah kuku
jari-jari kaki. Kemudian tinggallah perjalanannya ke mesjid dan shalatnya
menjadi pahala yang bersih baginya”
(HR. Malik, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim).
Berperangai yang baik, bersuci dan melaksanakan
shalat, Allah akan menyempurnakan segala amalannya dan menghapus dosa. Dari Anas
r.a. bahwa Rasulullah Saw. Bersabda :
”Dengan
perangai yang baik yang terdapat pada seorang laki-laki, Allah menyempurna-kan
segala amalannya, dan dengan bersucinya untuk mengerjakan shalat, Allah
menghapus dosa-dosanya, hingga bulatlah shalat itu menjadi pahala baginya.”
( HR. Abu Ya’la , Bazzar, dan Thabrani dalam Al
Ausath)
Kedua : Shalat
adalah kewajiban bagi manusia semuanya, bahkan jin yang muslim juga shalat,
semua Nabi dan orang-orang beriman lainnya juga melaksanakan shalat sesuai
dengan Firman-Nya : “ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku “ (Q.S.Adz Dzariyat, 51: 56).
Firman-Nya
yang artinya:” …. Sesungguhnya shalat itu adalah
kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman (QS.An Nisaa’,
4:103).”
Sabda Rasulullah Saw.”
Batas diantara seorang dengan kekafiran itu ialah meninggalkan shalat.
( H.R. Ahmad, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan Ibnu Majah)
Orang
yang tak shalat maka semua amalannya rusak, Sabdanya :“ Amalan yang mula-mula dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat
adalah shalat. Jika ia (shalatnya) baik, maka baiklah seluruh amalannya,
sebaliknya jika jelek (shalatnya), maka jeleklah pula semua amalan-amalannya.”
(HR.Thabrani)
Ketiga :
Nabi kita memperingatkan bahwa kita diperintahkan untuk shalat sesuai
dengan shalat Nabi. Shalat dengan lain bahasa, atau doa dan terjemahannya
dijaharkan (terjemahan doa disuarakan dengan lesan), shalatnya tidak syah
karena tak ada tuntunannya dari Rasulullah Saw. Kita berkewajiban untuk
mengingatkan orang yang keliru, sesuai dengan Firman-Nya yang artinya :
” Hendaklah ada
satu golongan dari kamu sekalian yang selalu mengajak kepada kebajikan serta
memerintahkan kepada ma’ruf dan mencegah kemungkaran (dalam masyarakat) dan
orang-orang yang demikan itu adalah orang-orang yang beruntung (bahagia).”(QS.,
3: 104);
Firman-Nya lagi:”….Dan kamu hendaknya saling
tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa (kepada Allah) dan jangan saling
tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan (diantara-mu) dan takutlah kepada
Allah, sungguh Allah itu sangat keras siksanya.(QS.Al Maidah, 5: 2).”
Tiba-tiba Gembus menginterupsi :”
Maaf Mas Fit dan Bung Gombloh, waktu kita sudah habis, saya akan ngobyek dagang
nih, cukup sekian. Wassalamu’alaikum w.w.
Obrolan Fit
& Gembus By Sunanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar