K E
A J A I B A N
Gembus
dan Gombloh rupanya sedang berdiskusi tentang keajaiban bayi yang baru lahir
sampai dengan pertumbuhan fisik dan psikisnya sehingga bisa berkomunikasi
dengan orang tuanya, Fit-pun mendengarkannya dengan saksama, namun akhirnya Fitrianto
dimintai juga agar mau menjelaskan tentang keajaiban itu agar lebih jelas lagi.
Fitrianto-pun menjelaskan kepada kedua sahabatnya :” Begini
Bung berdua memang pertumbuhannya fisik dan psikis bayi yang baru lahir itu
merupakan “keajaiban” yang
mengagumkan sekali, merupakan keajaiban yang luar biasa yaitu karunia Tuhan
Yang Maha Kuasa, namun karena pertumbuhan psikis maupun fisik itu sudah biasa
kita lihat sehari-hari, sehingga ya jadinya dianggap bukan lagi keajaiban.
Seperti contohnya bumi berotasi atau berputar pada porosnya sehingga
terjadi
perubahan siang dengan malam, dan lagi bumi berevolusi mengelilingi matahari
sehingga terjadinya pergantian musim di dunia ini, semua keajaiban ini karena
sudah terbiasa makanya dianggap bukan keajaiban. “Hanya manusia yang mempunyai hati nurani yang bersihlah yang mau
mensyukurinya”. Bagaimana perkembangan bayi setelah kelahiran ?
Perkembangan bayi mempunyai pengertian yang luas, bisa
berarti pertumbuhan fisik/tubuh termasuk otak bayi, bisa juga perkembangan
secara psikis/kejiwaan, kepandaian, ketrampilan. Perkembangan bayi menjadi
balita kemudian kanak-kanak dst., adalah merupakan karunia yang besar dari
Allah Swt., akan tetapi juga merupakan tantangan bagi orang tuanya, yaitu harus
waspada karena kalau tidak hati-hati anak yang baru bisa berjalan bisa terjatuh
dari tempat yang membahayakan; atau main-main di sungai bisa tenggelam.
a. Pertumbuhan fisik
*Otak dan saraf.
Memang merupakan karunia Allah yang tak ternilai besarnya,
selain kesempurnaan anggota tubuh pada saat bayi baru lahir ternyata otak bayi
mengandung 100 milyar neoron, kira-kira sebanyak bintang dalam gugusan Galaksi
Bima Sakti; terdapat pula satu trilyun
sel glia (sel perekat). Sel glia membentuk semacam sarang yang melindungi
dan mennyuplai makanan neoron. Jaringan sel saraf dalam otak ini hampir
semuanya sudah dimiliki, namun pola penyambungan antar sel-sel terus melaju
dengan kecepatan tinggi terus berkembang dan terus dimantapkan. Pada saat
seperti ini otak terus menerus menata sirkuit-sirkuit, memperlancar ke
saraf-saraf apa yang diperlukan bagi panca indera: penglihatan oleh mata,
pendengaran oleh telinga, peraba oleh tangan, perasa oleh kulit, pengecap oleh
lidah dan lain sebagainya.
Selama tahun pertama kehidupan otak mengalami rangkaian
perubahan yang luar biasa; otak bayi menghasilkan melimpahnya biologis berupa
bertrilyun-trilyun sambungan saraf antar neoron yang banyaknya melebihi
kebutuhan. Setiap ada stimulus (rangsangan dari luar) pastilah ada respon (tanggapan
dari otak), pada sambungan yang tak ada stimulusnya, tak ada responnya, tak
digunakan, maka sambungan ini akan dibuang (sinapsis). Pemangkasan sinapsis
yang sangat
drastis yaitu pada + pada umur antara 9 sampai dengan
10 tahun. Setelah pemangkasan ini yang
tertinggal dalam otak adalah otak yang berpola emosi dan pola
pikiran yang unik. Bagi otak yang mengalami stimulus yang baik, misalnya
lingkungan daerah berpendidikan, maka otak akan berkembang dengan baik pula.
Akan tetapi kalau otak jarang tersentuh rangsangan yang konsrutktif, maka otak
akan merana. Bagi anak-anak yang jarang mendapat stimulus yang baik,
perkembangan otaknya lebih kecil 20 hingga 30 % dari otak anak-anak normal.
*Berat badan.
Pertumbuhan bayi yang normal berat badan saat
kelahiran pada umumnya + 3,5 kg.,
ada pula yang lebih berat dan ada pula yang lebih ringan dari 3,5 kg. Bayi yang
kelahiran premateur biasanya berat badannya lebih ringan lagi dari itu, malah
kadang-kadang ada yang mencapai kurang dari 2 kg. Bayi yang berukuran normal
tapi berat badannya kecil kemungkinan karena beberapa factor, kemungkinan
karena kondisi genesis (keturunan), mungkin faktor medis dll.
Anda jangan kaget apabila pada minggu-minggu pertama
kelahiran, maka berat badan bayi akan mengalami penurunan + 10% dari berat badan semula. Penurunan berat
badan ini diakibatkan tubuh membuang cairan tubuh yang terakumulasi (terkumpul)
selama dalam rahim, setelah kelahiran dibuang karena tidak diperlukan lagi.
Pada bayi yang normal, karena tidak ada kelainan maupun gangguan penyakit, maka
pada minggu-minggu kedua akan mengalami kenaikan kembali berat tubuhnya.
Kenaikan berat badan pada tahun pertama sangat menakjubkan, yaitu berat badan
akan berlipat dua kali pada bulan ke empat dan pada bulan ke dua belas akan berlipat
tiga kali dari berat badan pada saat kelahirannya. Sedangkan pada usia dua
sampai tiga tahun kenaikan hanya sepertiganya.
b.Perkembangan
psikologis dan ketrampilan.
Secara psikis/kejiwaan bayi yang baru lahir amat peka
terhadap keadaan, ia mempunyai senjata untuk menarik perhatian dengan cara
menangis apabila mendapatkan kesulitan atau kesusahan. Meminta apa-apa juga
dengan menangis, termasuk kalau tidak enak badan atau sakit, ngompol, berak,
lapar dan hal-hal yang menakutkan. Bayi beberapa tahun amat peka dan bisa
membedakan orang tuanya dengan yang bukan orang tuanya, atau orang biasa menggendongnya dan orang yang tidak
pernah ketemu.
Perkembangan ketrampilan terkait erat dengan perkembangan
kejiwaan anak. Perkem-bangan ketrampilan sangat dominan sekali dipengaruhi oleh
perkembangan kejiwaan anak. Bagi anak yang terkekang, jiwanya mendapat tekanan
psikis maka perkembangan ketrampilannya akan lamban, sebaliknya anak yang bebas
bahkan mendapat bimbingan yang menyenangkan, edukatip, maka perkembangan ketrampilannya
akan baik.
Perkembangan secara normal akan sangat menyenangkan orang
tuanya termasuk anggota keluarga yang lain, seperti saudara-saudaranya, kakek,
nenek dll. Orang tua akan bangga apabila anaknya sudah bisa berjalan meskipun
baru satu-dua langkah kemudian terjatuh-jatuh. Bangga juga anaknya bisa
berbicara meskipun baru satu-dua kata dan lagi masih pelo/belum jelas apa
artinya. Dalam hal perkembangan dan pertumbuhan fisik ini seharusnya timbullah
pertanyaan bagi orang-orang yang beriman. Apakah semua ini terjadi dengan
sendirinya? Apakah termasuk hukum alam ? Fenomena-fenomena kejadian yang sangat
ajaib tersebut diatas adalah merupakan
ayat-ayat
kauniyah Allah Swt. Tanda-tanda (ayat-ayat) Wujud (Keberadaan) Allah Swt yang
terdapat pada diri manusia.
Bukankah Allah telah berfirman bahwa ayat-ayat Allah Swt.
terdapat pada segenap penjuru ufuk angkasa raya maupun terdapat pada diri
mereka sendiri sebagai ciptaan-Nya?
Firman-Nya yang artinya :
” Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan
pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an adalah
benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu? ”. (QS. Fush shilat, 41:53)
Tidaklah aneh bagi orang-orang sekuler dari Dunia Barat,
mereka akan mengatakan bahwa perkembangan bayi seperti tersebut diatas adalah
menurut hukum alam. Padahal menurut kita sebagai orang yang beriman maka akan
mengatakan bahwa ini adalah Sunatullah dari Rabb Yang Maha Pencipta, Maha
Pendidik dan Maha Pemelihara.
Bahwa semua ciptaan-Nya dipelihara-Nya. Firman-Nya yang
artinya :
” ….Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu”. (QS. Huud, 11:57)
Dalam hal perkembangan ketrampilan anak secara garis besar
adalah sebagai berikut :
*.Ketrampilan motorik kasar, ketrampilan penguasaan kasar
gerakan anggota badan dalam otot-otot motorik utama, seperti menegakan kepala
tanpa bantuan, duduk, berdiri, berjalan dan lain-lain gerakan yang sederhana.
*Ketrampilan motorik halus, ketrampilan yang sifatnya halus
karena gerakan ini membutuhkan kordinasi antara otak, pendengaran, mata dan
tangan; misalnya untuk meraih sebuah benda dan memindahkannya, menggambar
meskipun sekenanya. Aliran/motif menggambar pada anak yang masih sangat
sederhana itu disebut motif dadaisme.
*Ketrampilan bahasa, pada masa-masa mulai belajar mengucapkan
kata-kata yang pertama kali, kata yang sangat sederhana, sepatah-dua patah
kata, anak biasanya juga sambil menggerakan tubuh atau anggota badan yang menandakan
ingin bicara dengan bahasa verbal tetapi belum mampu; setelah itu akan
bertambah perbendaharaan kata atau kosa dari kata menjadi sebuah kalimat,
membentuk kalimat, memahami warna, menghitung kemudian berkembang bisa
mengungkapkan gaya bahasa yang komplek.
*Ketrampilan sosial, menyangkut perilaku yang bisa
menunjukkan pergaulan sosial, dengan tanda-tanda: bisa tersenyum, melambaikan
tangannya apabila berpisah dengan kakak, adik, atau orang tua, berganti baju,
membedakan antara keluarganya sendiri dengan orang lain dll.
Nah,
begitulah Bung berdua penjelasan saya, namun kita-kita ini sangat kurang sekali
rasa syukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan karunia yang tak terhingga
jumlahnya, sehingga kita tak kuasa untuk menghitungnya.. Rasa terima kasih ya
seharusnya diwujudkan dengan taqwa kepada-Nya, mematuhi apa perintah-Nya dan
menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya. Semoga. Amiin, yaa Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum w.w.
Obrolan : Fit & Gembus By Sunanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar