Jumat, 11 Mei 2012

K E A J A I B A N


K E A J A I B A N
Gembus dan Gombloh rupanya sedang berdiskusi tentang keajaiban bayi yang baru lahir sampai dengan pertumbuhan fisik dan psikisnya sehingga bisa berkomunikasi dengan orang tuanya, Fit-pun mendengarkannya dengan saksama, namun akhirnya Fitrianto dimintai juga agar mau menjelaskan tentang keajaiban itu agar lebih jelas lagi.
Fitrianto-pun menjelaskan kepada kedua sahabatnya :” Begini Bung berdua memang pertumbuhannya fisik dan psikis bayi yang baru lahir itu merupakan “keajaiban” yang mengagumkan sekali, merupakan keajaiban yang luar biasa yaitu karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, namun karena pertumbuhan psikis maupun fisik itu sudah biasa kita lihat sehari-hari, sehingga ya jadinya dianggap bukan lagi keajaiban. Seperti contohnya bumi berotasi atau berputar pada porosnya sehingga
terjadi perubahan siang dengan malam, dan lagi bumi berevolusi mengelilingi matahari sehingga terjadinya pergantian musim di dunia ini, semua keajaiban ini karena sudah terbiasa makanya dianggap bukan keajaiban. “Hanya manusia yang mempunyai hati nurani yang bersihlah yang mau mensyukurinya”. Bagaimana perkembangan bayi setelah kelahiran ?
Perkembangan bayi mempunyai pengertian yang luas, bisa berarti pertumbuhan fisik/tubuh termasuk otak bayi, bisa juga perkembangan secara psikis/kejiwaan, kepandaian, ketrampilan. Perkembangan bayi menjadi balita kemudian kanak-kanak dst., adalah merupakan karunia yang besar dari Allah Swt., akan tetapi juga merupakan tantangan bagi orang tuanya, yaitu harus waspada karena kalau tidak hati-hati anak yang baru bisa berjalan bisa terjatuh dari tempat yang membahayakan; atau main-main di sungai bisa tenggelam.
a. Pertumbuhan fisik
*Otak dan saraf.
Memang merupakan karunia Allah yang tak ternilai besarnya, selain kesempurnaan anggota tubuh pada saat bayi baru lahir ternyata otak bayi mengandung 100 milyar neoron, kira-kira sebanyak bintang dalam gugusan Galaksi Bima Sakti; terdapat pula satu trilyun  sel glia (sel perekat). Sel glia membentuk semacam sarang yang melindungi dan mennyuplai makanan neoron. Jaringan sel saraf dalam otak ini hampir semuanya sudah dimiliki, namun pola penyambungan antar sel-sel terus melaju dengan kecepatan tinggi terus berkembang dan terus dimantapkan. Pada saat seperti ini otak terus menerus menata sirkuit-sirkuit, memperlancar ke saraf-saraf apa yang diperlukan bagi panca indera: penglihatan oleh mata, pendengaran oleh telinga, peraba oleh tangan, perasa oleh kulit, pengecap oleh lidah dan lain sebagainya.
Selama tahun pertama kehidupan otak mengalami rangkaian perubahan yang luar biasa; otak bayi menghasilkan melimpahnya biologis berupa bertrilyun-trilyun sambungan saraf antar neoron yang banyaknya melebihi kebutuhan. Setiap ada stimulus (rangsangan dari luar) pastilah ada respon (tanggapan dari otak), pada sambungan yang tak ada stimulusnya, tak ada responnya, tak digunakan, maka sambungan ini akan dibuang (sinapsis). Pemangkasan sinapsis yang sangat
drastis yaitu pada + pada umur antara 9 sampai dengan 10 tahun. Setelah pemangkasan ini yang
tertinggal dalam otak adalah otak yang berpola emosi dan pola pikiran yang unik. Bagi otak yang mengalami stimulus yang baik, misalnya lingkungan daerah berpendidikan, maka otak akan berkembang dengan baik pula. Akan tetapi kalau otak jarang tersentuh rangsangan yang konsrutktif, maka otak akan merana. Bagi anak-anak yang jarang mendapat stimulus yang baik, perkembangan otaknya lebih kecil 20 hingga 30 % dari otak anak-anak normal.
*Berat badan.
Pertumbuhan bayi yang normal berat badan saat kelahiran pada umumnya +  3,5 kg., ada pula yang lebih berat dan ada pula yang lebih ringan dari 3,5 kg. Bayi yang kelahiran premateur biasanya berat badannya lebih ringan lagi dari itu, malah kadang-kadang ada yang mencapai kurang dari 2 kg. Bayi yang berukuran normal tapi berat badannya kecil kemungkinan karena beberapa factor, kemungkinan karena kondisi genesis (keturunan), mungkin faktor medis dll.
Anda jangan kaget apabila pada minggu-minggu pertama kelahiran, maka berat badan bayi akan mengalami penurunan +  10% dari berat badan semula. Penurunan berat badan ini diakibatkan tubuh membuang cairan tubuh yang terakumulasi (terkumpul) selama dalam rahim, setelah kelahiran dibuang karena tidak diperlukan lagi. Pada bayi yang normal, karena tidak ada kelainan maupun gangguan penyakit, maka pada minggu-minggu kedua akan mengalami kenaikan kembali berat tubuhnya. Kenaikan berat badan pada tahun pertama sangat menakjubkan, yaitu berat badan akan berlipat dua kali pada bulan ke empat dan pada bulan ke dua belas akan berlipat tiga kali dari berat badan pada saat kelahirannya. Sedangkan pada usia dua sampai tiga tahun kenaikan hanya sepertiganya.
b.Perkembangan psikologis dan ketrampilan.
Secara psikis/kejiwaan bayi yang baru lahir amat peka terhadap keadaan, ia mempunyai senjata untuk menarik perhatian dengan cara menangis apabila mendapatkan kesulitan atau kesusahan. Meminta apa-apa juga dengan menangis, termasuk kalau tidak enak badan atau sakit, ngompol, berak, lapar dan hal-hal yang menakutkan. Bayi beberapa tahun amat peka dan bisa membedakan orang tuanya dengan yang bukan orang tuanya, atau orang  biasa menggendongnya dan orang yang tidak pernah ketemu.
Perkembangan ketrampilan terkait erat dengan perkembangan kejiwaan anak. Perkem-bangan ketrampilan sangat dominan sekali dipengaruhi oleh perkembangan kejiwaan anak. Bagi anak yang terkekang, jiwanya mendapat tekanan psikis maka perkembangan ketrampilannya akan lamban, sebaliknya anak yang bebas bahkan mendapat bimbingan yang menyenangkan, edukatip, maka perkembangan ketrampilannya akan baik.
Perkembangan secara normal akan sangat menyenangkan orang tuanya termasuk anggota keluarga yang lain, seperti saudara-saudaranya, kakek, nenek dll. Orang tua akan bangga apabila anaknya sudah bisa berjalan meskipun baru satu-dua langkah kemudian terjatuh-jatuh. Bangga juga anaknya bisa berbicara meskipun baru satu-dua kata dan lagi masih pelo/belum jelas apa artinya. Dalam hal perkembangan dan pertumbuhan fisik ini seharusnya timbullah pertanyaan bagi orang-orang yang beriman. Apakah semua ini terjadi dengan sendirinya? Apakah termasuk hukum alam ? Fenomena-fenomena kejadian yang sangat ajaib tersebut diatas adalah merupakan


ayat-ayat kauniyah Allah Swt. Tanda-tanda (ayat-ayat) Wujud (Keberadaan) Allah Swt yang terdapat pada diri manusia.
Bukankah Allah telah berfirman bahwa ayat-ayat Allah Swt. terdapat pada segenap penjuru ufuk angkasa raya maupun terdapat pada diri mereka sendiri sebagai ciptaan-Nya?
Firman-Nya yang artinya :
” Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu? ”. (QS. Fush shilat, 41:53)
Tidaklah aneh bagi orang-orang sekuler dari Dunia Barat, mereka akan mengatakan bahwa perkembangan bayi seperti tersebut diatas adalah menurut hukum alam. Padahal menurut kita sebagai orang yang beriman maka akan mengatakan bahwa ini adalah Sunatullah dari Rabb Yang Maha Pencipta, Maha Pendidik dan Maha Pemelihara.
Bahwa semua ciptaan-Nya dipelihara-Nya. Firman-Nya yang artinya :
” ….Sesungguhnya Tuhanku Maha Pemelihara segala sesuatu”. (QS. Huud, 11:57)
Dalam hal perkembangan ketrampilan anak secara garis besar adalah sebagai berikut :
*.Ketrampilan motorik kasar, ketrampilan penguasaan kasar gerakan anggota badan dalam otot-otot motorik utama, seperti menegakan kepala tanpa bantuan, duduk, berdiri, berjalan dan lain-lain gerakan yang sederhana.
*Ketrampilan motorik halus, ketrampilan yang sifatnya halus karena gerakan ini membutuhkan kordinasi antara otak, pendengaran, mata dan tangan; misalnya untuk meraih sebuah benda dan memindahkannya, menggambar meskipun sekenanya. Aliran/motif menggambar pada anak yang masih sangat sederhana itu disebut motif dadaisme.
*Ketrampilan bahasa, pada masa-masa mulai belajar mengucapkan kata-kata yang pertama kali, kata yang sangat sederhana, sepatah-dua patah kata, anak biasanya juga sambil menggerakan tubuh atau anggota badan yang menandakan ingin bicara dengan bahasa verbal tetapi belum mampu; setelah itu akan bertambah perbendaharaan kata atau kosa dari kata menjadi sebuah kalimat, membentuk kalimat, memahami warna, menghitung kemudian berkembang bisa mengungkapkan gaya bahasa yang komplek.
*Ketrampilan sosial, menyangkut perilaku yang bisa menunjukkan pergaulan sosial, dengan tanda-tanda: bisa tersenyum, melambaikan tangannya apabila berpisah dengan kakak, adik, atau orang tua, berganti baju, membedakan antara keluarganya sendiri dengan orang lain dll.
Nah, begitulah Bung berdua penjelasan saya, namun kita-kita ini sangat kurang sekali rasa syukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan karunia yang tak terhingga jumlahnya, sehingga kita tak kuasa untuk menghitungnya.. Rasa terima kasih ya seharusnya diwujudkan dengan taqwa kepada-Nya, mematuhi apa perintah-Nya dan menjauhi apa-apa yang dilarang-Nya. Semoga. Amiin, yaa Rabbal ‘alamin. Wassalamu’alaikum w.w.
Obrolan : Fit & Gembus By Sunanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar