Jumat, 11 Mei 2012

WAWASAN WIRA USAHAWAN


WAWASAN WIRA USAHAWAN
Pada malam penutupan Peringatan HUT.RI. di Rt. Taman Indah di Desa Waru Doyong Bung Gembus naik mimbar untuk memberikan “kado” kepada warganya untuk memperingati “Hari Ulang Tahun Republik Indonesia “ yang Ke 60. Maka setelah mengucapkan salam, bertasyahud serta shalawat kepada Nabiyullah Saw., maka Bung Gembus mulailah dengan pidatonya :
“ Amma ba’du.
Para hadirin yang berbahagia rahimmakumullah, seperti kebiasaan di dalam peringatan HUT.RI. di Rt. kita ini, setiap pembubaran kepanitiaan biasanyanya Ketua Penitia dimintai ulasannya sebagai Ketua Panitia. Kami sudah meminta ijin kepada Ketua Rt. agar diberikan kesempatan untuk memberikan “kado” kepada warga Rt. Kadonya bukan berupa barang namun berupa “WAWASAN WIRA USAHA”, dan kami juga sudah meminta saran-saran kepada Mas Fitrianto sebagai Penasehat kepanitiaan, dan kami malah dipinjami bukunya.
Kami mencoba memberikan wawasan ini dengan pertimbangan karena masyarakat disini mayoritas adalah wirausahawan. Meskipun ada yang menjadi pegawai atau guru, ya saya harapkan dapat dijadikan wacana untuk menambah pengetahuannya. Namun sebelumnya ijinkanlah kami mengucapkan banyak terima-kasih kepada semua panitia dan seluruh warga yang telah mendukung kesuksesan HUT.RI. ini. Kami sangat terkesan atas pidato yang disampaikan oleh Pak Ketua Rt. pada waktu malam resepsi HUT.RI. yang isinya sangat menggugah “hati nurani” yang telah menunjukkan kepada kita tentang karakter manusia, kita termasuk dalam karakter manakah? Wajib, Sunnah, Mubah, Makruh atau haramkah?. Kiranya tak perlu kami jelaskan lagi disini, kalau kita disuruh memilih ya inginnya yang berkarakter “berkepribadian manusia wajib”. Kalau kita sudah berketetapan memilih kepribadian manusia wajib maka bagaimana “ciri-ciri kepribadian seorang wirausahawan?” Nah marilah kita simak bersama dan kami akan menyitir secara garis besar dari buku “Pengantar Bisnis” yang disusun oleh : Dra. Murti Sumarni & Drs. John Soeprihanto, MIM. Dan kami tambahi komentar, sebagai berikut :
Beberapa ciri kepribadian dari seorang wira usahawan :
1. Mempunyaiemosi” untuk membayangkan keberhasilan tujuan keberhasilannya.
Menurut saya yang dimaksud dengan “emosi” adalah “Kecerdasan Emosional” yang tentu saja dilandasi dengan “Kecerdasan Spiritual” agar tidak salah jalan. Supaya dapat efisien maka tujuan usahanya ya harus jelas, antara lain ialah : usaha itu cukup realistis, usaha yang rasional jangan seperti usaha “pemburu harta karun”, yang tidak ada ujung selesainya, dan tidak perlu pergi kedukun atau tukang ramal itu kan perbuatan meyekutukan Tuhan, minta perlindungan atau pertolongan kepada selain Allah Swt. adalah musyrik hukumnya. Serta usaha itu sifatnya  menantang, maaf yang dimaksud menantang ya ada resikonya, maaf, usaha tanpa resiko yang berarti misalnya peminta-minta, pengamen. Usaha mempunyai target dan batas waktu tertentu, harus ada target batas waktu agar tidak melantur-lantur tenggelam ke dalam kekeliruan terus menerus; kemudian dapat diukur sukses apa gagal. Untuk itu seorang wirausahawan akan mencari sebab dan solusinya untuk memperkecil kegagalan dan mencari peluang untuk kesuksesannya.
2. Kegagalan dan keberhasilan.
Setelah diperhitungkan dengan cermat tetapi toh “gagal”, maka itulah resikonya dan harus berani menanggungnya, jangan putus asa terhadap kegagalan, sebab orang yang berputus asa dilarang Allah Swt.; selain dicarikan sebabnya kenapa sampai gagal ya mungkin belum mendapat ridha-Nya, atau mungkin suatu keberhasilan yang tertunda, menurut pepatah bahwa kegagalan pertama itu adalah kunci kesuksesan, kegagalan kedua itu wajar, kalau kegagalan yang ke tiga kalinya lha itu yang betul-betul gagal sungguhan atau dengan kata lain yang lebih populer adalah bahwa ia itu o-on alias blo-on; tapi seandainya “sukses” maka hendaknya disyukurinya, jangan sombong dan menepuk dada karena itu adalah rahmat-Nya.
3. Gigih kerja keras,bersamangat dan gesit dalam berusaha.
Gigih dan kerja keras adalah ajaran agama kita, namun usahanya akan tumbuh subur jika banyak mendapat tantangan dan jangan menginginkan cepat-cepat untuk menikmati hasil usahanya; daya kerjanya cukup tinggi, mampu bekerja rata-rata lebih dari 10 jam/hari. Jangan bermental BAKMI jaitu: Bebehan, Aras-arasen, Kesed, Minder dan Isinan. Seandainya punya kepribadian tersebut bermalas-malasan, merasa rendah diri serta pemalu dalam berusaha maka jangan diharapkan usahanya akan maju, justru sebaliknya akan gulung tikar. Memang malu adalah sebagian dari iman, namun malu yang bagaimana? Maksudnya ya malu dalam berbuat dosa, ia akan merasa malu bila berbuat maksiat, meski tidak ada yang melihat perbuatan maksiat itu namun Allah Yang Maha Melihat, tentu akan murka dan kelak akan dibalasi-Nya.
4. Ia tidak terikat secara ketat terhadap rencananya,serta percaya pada diri sendiri.
Jika memang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang diharapkan namun sedang dijalaninya, maka segera diubahnya. Ia berpandangan obyektif, terbuka menerima kritik dan saran.
~ Ia seorang yang kuat, keras, berani dan tangguh, ibarat batu karang di pantai bila ada badai, gelombang menghantamnya ia tak akan bergeming sedikitpun, lihatlah menurut penelitian bahwa dalam krisis ekonomi yang multi dimensi ini justru yang kena dampaknya bahkan para konglomerat, para pengusaha ritel kelas teri semacam kita ini justru bisa eksis, tetap bertahan hidup. Jangan menutup diri atas saran orang lain, karena jika merasa pandai tak mau menerima saran dan tak mau dikritik, maka ia akan terperosok ke dalam lubang galiannya sendiri, karena setiap kekeliruan hakekatnya adalah galian lubang yang bisa menjebloskan diri kedalam jurang kegagalan. Kritik membangun kita perhatikan terutama setiap kritik yang ada solusinya, namun kalau kritik itu hanya mengejek kita, ya dicuekin aja, justru kita akan mendapat pahala kalau sabar dan tidak membalasnya.
~ Ia sanggup terjun pada hal-hal yang masih asing baginya. Kalau ada hal-hal baru atau asing, dan itu diperkirakan kita mampu dan bisa melaksanakannya, hendaklah perhitungkan masak-masak kalau sekiranya kita mampu sebaiknya kita coba, dan pengalaman ini banyak kita lihat pengusaha yang sukses mencoba usaha barunya, asalkan dicermati lebih dulu sebelum kita melangkah.
~ Ia berpendirian bahwa dirinyalah modal terbaik. Maksudnya seorang pengusaha itu harus percaya diri (PD), sebab tanpa percaya diri maka tindakannya akan ragu-ragu, keputusannya jadi meragukan, akibatnya akan memetik buah dari keraguannya yaitu kegagalan demi kegagalan. Para pelanggan, relasi tentu akan lari menjauhi orang yang punya sifat ragu-ragu. Allah Swt. juga melarang orang-orang yang selalu dalam keraguan. Bukankah kita punya akal pikiran, hati nurani yang telah dikaruniakan Allah Swt. untuk kita pergunakan? Manfaatkanlah pemberian yang sangat mahal harganya bila diukur dengan uang itu, jangan muspro terbuang sayang, mubadzir.
5. Berusaha meningkatkan pengetahuannya, dan memiliki kecakapan untuk memimpin.
Ia selalu belajar, diskusi, membaca tentang hal-hal yang diperlukan untuk pengembangan usahanya. Kecakapan, ketrampilan, ilmu pengetahuan tidak datang dengan sendirinya tanpa kita berusaha mendapatkannya, ingatlah Nabi Saw. pernah bersabda :
” Barang siapa ingin sukses di dunia cari ilmunya, barang siapa yang ingin sukses di akhirat cari-lah ilmunya dan barang siapa menginginkan sukses keduanya maka carilah ilmu kedua-duanya.”
Seorang wirausahawan adalah seorang pemimpin. Sebagaimana seorang pemimpin ia bisa mem-buat program, pengorganisasian semua yang terkait dengan usahanya, aktualisasi atau pelakanaan dilapangan harus cermat, kontroling agar kekeliruannya tidak terlalu jauh hingga parah.
6. Sebagai pembaharu (inovator) serta pemburu keberhasilan.
~ Jadilah pencetus ide usaha yang pertama kali. Memang setiap hal-hal baru itu butuh ketekunan, keuletan dan ketabahan dalam melaksanakan, biasanya barang baru atau produk yang baru muncul peminatnya akan sedikit, tetapi kalau memang sudah diperhitungkan dengan cermat, bahwa produk tersebut sebetulnya mempunyai prospek masa depan yang menjanjikan / baik, maka jangan ragu-ragu, kejarlah ia dengan serius.
~ Daya kreatifnya tinggi. Sering kita jumpai para usahawan yang tidak kreatif, ia membuat produk barang dagangannya ya hanya itu-itu saja, lama-lama para pembeli akan jenuh atau bosan sehingga tidak menyenangi lagi. Akan tetapi orang yang mencontoh produknya dan dia kreatif, malah dia akan mampu menyaingi si pembuat produk yang aslinya. Yang niru tetapi kreatif malah sukses, sebagai pemula tetapi tidak kreatif malah bangkrut.
~ Seorang wirausahawan sebagai pemburu keberhasilan, ia bekerja bukan untuk mencari keun-tungan saja, tetapi jika memperoleh keuntungan maka keuntungan itu dijadikan suatu ukuran dan sebagai feed back atau umpan balik untuk memperlihatkan betapa baiknya ia bekerja. Ingatlah bahwa keberhasilan sesorang adalah tergantung atas usaha manusia sendiri dan atas ijin Allah Swt. tentunya, sesuai dengan Firman-Nya yang artinya :
“….Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri….”(QS.Ar Ra’d,13:11).
Berjuanglah sekeras mungkin agar tercapai cita-citanya, sukses dan tidaknya terserah kepada-Nya, dan hanya kepada Allah-lah kita bertawakal, seandainya gagal pasti ada hikmah yang tersembunyi yang kita sendiri tidak tahu, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui., Firman-Nya :
Boleh jadi sesuatu yang kamu anggap buruk tetapi sebetulnya baik bagimu dan boleh jadi sesuatu yang kamu anggap baik tetapi sebetulnya buruk bagimu. Allah Maha Mengtahui sedangkan kamu tidak tahu “ (QS.Al Baqarah, 2: 216 )
Kiranya cukup sekian , mohon maaf kalau ada kekeliruan. Wasslamu’laikum w.w.
Obrolan Fit & Gembus by Sunanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar